Psikologi olahraga dikaji melalui beberapa aspek berikut
ini:
1.Mind (Pikiran)
Pikiran ini dimaksudkan untuk membina pada pikiran positif
serta diikuti dengan tindakan dan perkataan yang positif. Pikiran positif
berpengaruh pada peningkatan semangat, percaya diri dalam kompetisi, keinginan
yang lebih gigih untuk mencapai kemenangan, motivasi diri, meningkatkan kerja
sama dengan koleganya, memperkuat status mental terhadap apapun hasil yang akan
didapatkan, ketangguhan mental dan ketrampilan psikologis lainnya. Sebagai
contoh :
atlet dengan pikiran
positif akan jauh dari perasaan “takut kalah, tidak bisa melawan, tidak bisa
berjuang, pesimis, gerakan jadi tidak maksimal, dan lainnya”.
Hal ini berlaku juga untuk pelatih, tidak hanya atletnya
saja. Pelatih harus mampu memahami karakteristik masing masing atletnya
termasuk psikologis dan kemampuan fisinya. Pelatih tidak boleh memaksakan
kehendaknya yang mungkin tidak sesuai dengan karakteristik atlet. Pelatih juga
perlu menerapkan pemikiran positif dan tindakan positif ini. Seperti contoh :
pelatih harus berkata kata positif yang bersifat mendukung bukan marah marah
dan memaksakan kehendak.
2.Body (Tubuh)
Atlet membutuhkan power atau tenaga yang kuat untuk bisa
menjalani profesinya dengan baik dan berlaga dengan sempurna dalam kondisi fit.
Faktor fisiologi pada atlet sangat dipentingkan seperti kelincahan, kekuatan,
kecepatan, dan kemampuan motorik lainnya.
Ketahanan diri dan kakuatan sangatlah penting. Namun segi
psikologis pada atlet ini juga mempengaruhi tubuh secara fisik. Psikologis
berkaitan dengan kesiapan atlet untuk berlatih, berolahraga, bertanding, dan
berjuang meraih prestasinya. Kekuatan psikologis merupakan dasar dari kekuatan
fisiologis.
3.Spirit (Semangat)
Semangat bisa didapatkan dari motivasi. Motivasi bisa
didapatkkan dari diri sendiri maupun dari orang lain. Motivasi digunakan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan pendekatan psikologis,
diharapkan atlet mampu memiliki motivasi kuat untuk bertanding dengan maksimal
dan memperoleh kemenangan. Semangat dan motivasi ini juga diperlukan dukungan
dari luar seperti orang tua, rekan, dan pelatih.
4.Health (Kesehatan)
Kesehatan merupakan hal yang paling utama terkait dengan
stamina dan kebugaran atlet saat melakukan latihan dan tanding. Definisi sehat
yaitu secara jiwa dan fisik. Kesehatan fisik pada atlet berperan pada kekuatan
dan performancenya saat bertanding, sedangkan kesehatan jiwa terkait dengan
pikiran atlet apakah ada faktor pengganggu yang nantinya dapat berpengaruh
terhadap performance pertandingan. Kesehatan psikis bisa terkait dengan
lingkungan keluarga, sosial, pola pikir dan sebagainya sedangkan kesehatan
fisik bisa didukung dengan pola hidup, pola aktivitas, dan sebagainya.
5.Peace (Perdamaian)
Olahraga merupakan sarana edukasi, rekreasi, prestasi, tanpa
adanya unsur unsur negatif yang merugikan. Kekalahan dalam setiap pertandingan
merupakan hal yang wajar karena pertandingan dalam olahraga dilaksanakan untuk
tujuan persahabatan dan perdamaian. Kekalahan ataupun kemenangan tidak menjadi
alasan untuk menekan optimistik seseorang.