Arkib

Tuesday, March 17, 2020

Perutusan Khas Covid-19

PERUTUSAN KHAS YAB PERDANA MENTERI MENGENAI COVID-19 ; link

Saturday, August 4, 2018

Manfaat Psikologi dalam Olahraga


Psikologi olahraga memiliki banyak manfaat. Berikut ini adalah manfaat psikologi olahraga bagi para atlet olahraga:

Mengendalikan stres
Pertandingan olahraga seringkali memberikan stres atau tekanan pada para atlet. Selain keinginan mereka untuk menang tinggi, mereka tidak mau mengecewakan negara dan semua pendukungnya sehingga meningkatkan stres. Stres ditandai dengan peningkatan denyuut nadi, pernafasan, dan terlihat restless secara fisik. Stres pada atlet ini bisa mengganggu penampilannya saat bersaing nanti, sehingga butuh psikologi sebagai teknik penurunan tingkat stres pada para atlet saat bertanding.

Meningkatkan pikiran positif
Seorang atlet harus optimis sebelum bertanding dan selalu optimis untuk pertandingan pertandingannya selanjutnya. Apabila atlet pesimis dari awal, sudah pasti kemenangan tidak akan pernah diraih. Optimis berarti memiliki pokiran positif atas kemungkinan kemenangan yang akan diraihnya sehingga dia bisa menampilkan pertandingan yang baik.

Menentukan tujuan
Psikologis membantu para atlet untuk menemukan tujuan dari aktivitas yang mereka lakukan. Tujuan yang merupakan hasil yang ingin dicapai akan suatu aktivitas olahraga atau pertandingan. Misalnya tujuannya adalah untuk mendapatkan medali atau membanggakan nama negara di kancah Internasional.

Mampu memprediksi kemampuan diri
Psikologi membantu para atlet untuk lebih memahami diri mereka sendiri dari intelegensi, kemampuan, batas diri, untuk mendukung latihan atau olahraga yang maksimal dan tujuan yang maksimal.

Mental yang lebih tegar
Psikologi juga mengajarkan dan membentuk karakter yang lebiih tegar. Persaingan antar atlet untuk bisa berlomba di kancah yang lebih tinggi cukup berat belum lagi jika mendapat kekalahan yang membuat orang yang mendukung mereka kecewa. Kekuatan untuk bangkit kembali dari semua hal buruk atau yang tidak diinginkan sangat diperlukan. Oleh karena itu, seorang atlet harus tegar. Psikologi mengajarkan bagaimana memberikan respon positif terhadap apapun yang terjadi dan memotovasi diri sendiri untu bangkit lebih kuat dan tangguh.

Ruj: https://dosenpsikologi.com/psikologi-olahraga

Friday, August 3, 2018

Aspek Psikologi dalam Olahraga


Psikologi olahraga dikaji melalui beberapa aspek berikut ini:

1.Mind (Pikiran)
Pikiran ini dimaksudkan untuk membina pada pikiran positif serta diikuti dengan tindakan dan perkataan yang positif. Pikiran positif berpengaruh pada peningkatan semangat, percaya diri dalam kompetisi, keinginan yang lebih gigih untuk mencapai kemenangan, motivasi diri, meningkatkan kerja sama dengan koleganya, memperkuat status mental terhadap apapun hasil yang akan didapatkan, ketangguhan mental dan ketrampilan psikologis lainnya. Sebagai contoh :

atlet dengan pikiran positif akan jauh dari perasaan “takut kalah, tidak bisa melawan, tidak bisa berjuang, pesimis, gerakan jadi tidak maksimal, dan lainnya”.

Hal ini berlaku juga untuk pelatih, tidak hanya atletnya saja. Pelatih harus mampu memahami karakteristik masing masing atletnya termasuk psikologis dan kemampuan fisinya. Pelatih tidak boleh memaksakan kehendaknya yang mungkin tidak sesuai dengan karakteristik atlet. Pelatih juga perlu menerapkan pemikiran positif dan tindakan positif ini. Seperti contoh : pelatih harus berkata kata positif yang bersifat mendukung bukan marah marah dan memaksakan kehendak.

2.Body (Tubuh)
Atlet membutuhkan power atau tenaga yang kuat untuk bisa menjalani profesinya dengan baik dan berlaga dengan sempurna dalam kondisi fit. Faktor fisiologi pada atlet sangat dipentingkan seperti kelincahan, kekuatan, kecepatan, dan kemampuan motorik lainnya.
Ketahanan diri dan kakuatan sangatlah penting. Namun segi psikologis pada atlet ini juga mempengaruhi tubuh secara fisik. Psikologis berkaitan dengan kesiapan atlet untuk berlatih, berolahraga, bertanding, dan berjuang meraih prestasinya. Kekuatan psikologis merupakan dasar dari kekuatan fisiologis.

3.Spirit (Semangat)
Semangat bisa didapatkan dari motivasi. Motivasi bisa didapatkkan dari diri sendiri maupun dari orang lain. Motivasi digunakan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan pendekatan psikologis, diharapkan atlet mampu memiliki motivasi kuat untuk bertanding dengan maksimal dan memperoleh kemenangan. Semangat dan motivasi ini juga diperlukan dukungan dari luar seperti orang tua, rekan, dan pelatih.

4.Health (Kesehatan)
Kesehatan merupakan hal yang paling utama terkait dengan stamina dan kebugaran atlet saat melakukan latihan dan tanding. Definisi sehat yaitu secara jiwa dan fisik. Kesehatan fisik pada atlet berperan pada kekuatan dan performancenya saat bertanding, sedangkan kesehatan jiwa terkait dengan pikiran atlet apakah ada faktor pengganggu yang nantinya dapat berpengaruh terhadap performance pertandingan. Kesehatan psikis bisa terkait dengan lingkungan keluarga, sosial, pola pikir dan sebagainya sedangkan kesehatan fisik bisa didukung dengan pola hidup, pola aktivitas, dan sebagainya.

5.Peace (Perdamaian)
Olahraga merupakan sarana edukasi, rekreasi, prestasi, tanpa adanya unsur unsur negatif yang merugikan. Kekalahan dalam setiap pertandingan merupakan hal yang wajar karena pertandingan dalam olahraga dilaksanakan untuk tujuan persahabatan dan perdamaian. Kekalahan ataupun kemenangan tidak menjadi alasan untuk menekan optimistik seseorang.


Thursday, August 2, 2018

Maksud Psikologi dalam Olahraga

Psikologi sendiri merupakan keilmuan yang mempelajari tentang kejiwaan atau proses mental. Sedangkan psikologi olahraga merupakan keilmuan yang mempelajari tentang kejiwaan dalam kaitannya dengan aktivitas olahraga. Para ahli membedakan psikologi olahraga dengan psikologi latihan.

Weinberg dan Gould memiliki pandangan bahwa psikologi olahraga dan psikologi latihan itu serupa, karena banyak persamaan. Weinberg dan Gloud menyatakan dasar tujuan dari psikologi olahraga dan psikologi latihan adalah mempelajari tentang bagaimana psikologis mampu mempengaruhi aktivitas fisik individu.

Selain itu mereka juga menyampaikan bahwa psikologi olahraga ini ditujukan untuk para atlet agar bisa berprestasi, untuk memberi dukungan para orang tua dan orang cacat untuk hidup lebih sehat, sebagai bagian dari sebuah terapi.  Perbedaan antara psikologi olahraga dan psikologi latihan masih bulem bisa dijelaskan, meskipun mereka memiliki definisi yang berbeda namun dalam praktiknya hampir serupa.


Pengertian Olahraga mengikut Ahli Psikologi

Bucher : Psikologi olahraga merupakan bidang psikologi yang diterapkan dalam aktivitas olahraga yaitu berupa keterampilan, pelatihan, dan pengembangan.

Williams dan Straub : Psikologi olahraga merupakan ilmu yang mempelajari faktor psikologis yang memiliki pengaruh dalam olahraga.

Weinberg dan Gould : Psikologi olahraga merupakan bidang keilmuan yang mempelajari tentang individu dan perilakunya dalam olahraga.

Kontos dan Feltz : Psikologi olahraga merupakan bidang keilmuan yang membahas tentang psinsip psikologi dalam setting olahraga.

Singgih D. Gunarsa : Psikologi olahraga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang psikologi pada atlet serta faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian atlet.

Ruj: https://dosenpsikologi.com/psikologi-olahraga

Monday, April 9, 2018

NOTA PERTANDINGAN PENCAK SILAT


Pendahuluan
Pertandingan Pencak Silat dilakukan berdasarkan rasa persaudaraan dan jiwa kesatria dengan menggunakan unsur-unsur beladiri, seni dan olahraga Pencak Silat dan menjunjung tinggi IKRAR PESILAT.

Kategori Pertandingan Pencak Silat
Pertandingan Pencak Silat dilakukan berdasarkan rasa persaudaraan dan jiwa kesatria dengan menggunakan unsur-unsur beladiri, seni dan olahraga Pencak Silat dan menjunjung tinggi IKRAR PESILAT.

Kategori Tanding (Match): Kategori yang menampilkan 2(dua) orang Pesilat dari sudut yang berbeza. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan serangan menangkis/mengelak/mengena/menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan menggunkan teknik dan taktik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang menggunakan kaedah dengan memanfaatkan kekayaan teknik dan jurus.

Kategori Tunggal (Single): Kategori yang menampilkan seorang Pesilat memperagakan kemahirannya dalam JURUS TUNGGAL BAKU secara benar , tepat, mantap, penuh penjiwaan, dengan tangan kosong dan bersenjata serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori Tunggal.

Kategori Ganda (Double): Kategori yang menampilkan 2(dua) orang Pesilat memperagakan kemahirannya dari tim yang sama memperagakan kemahiran dan kekayaan teknik jurus serang bela yang direka. Dimulai dengan tangan kosong dan dilanjutkan dengan penggunaan senjata.

Kategori Regu (Team): Kategori yang menampilkan 3(tiga) orang Pesilat memperagakan kemahirannya dari tim yang sama memperagakan kemahirannya dalam JURUS REGU BAKU secara benar, tepat, mantap, penuh penjiwaan dan kompak dengan tangan kosong serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori Regu.

Penggolongan Umur
USIA DINI: bagi Putra/Putri berumur lebih 10tahun hingga 12tahun.
PRA REMAJA: bagi Putra/Putri berumur lebih 12tahun hingga 14tahun.
REMAJA: bagi Putra/Putri berumur lebih 14tahun hingga 17tahun.
DEWASA: bagi Putra/Putri berumur lebih 17tahun hingga 35tahun.
MASTER I: bagi Putra/Putri berumur lebih 35tahun hingga 45tahun (Acara Tersendiri)
MASTER II: bagi Putra/Putri berumur lebih 45tahun ke atas (Acara Tersendiri)